Perbedaan Co-Branding Dan Co-Marketing Serta Penjelasan Contoh

Perbedaan Co-Branding Dan Co-Marketing Serta Penjelasan Contoh

Pengusaha wajib mempunyai banyak taktik akurat supaya usahanya konsisten hidup dan produknya konsisten diminati di pasaran.

Karena kian tinggi atensi pembeli kepada produk, karenanya perusahaan akan kian sejahtera.

Untuk itu, pengusaha menjalankan banyak taktik supaya produknya konsisten laku seperti promosi, diskon, merchandise dan lainnya.

Dikala ini salahsatu taktik yang banyak dikerjakan perusahaan untuk memperkuat pasar dan produk yaitu co-branding.

Mungkin istilah co-branding masih asing di kuping Andaamun bagaimana dengan Chitato Rasa Indomie atau Indomie Rasa Chitato? Pernah dengar kan? Itulah sedikit ilustrasi seputar co-branding.

Secara lazim, co-branding ialah taktik pemasaran yang mengaplikasikan banyak nama merek sebagai barang atau jasa yang ialah komponen dari aliansi strategis.

Istilah ini diketahui juga sebagai kemitraan merek, co-branding (atau “cobranding”) meliputi sebagian variasi kolaborasi branding yang lazimnya melibatkan merek setidaknya dua perusahaan.

Tiap-tiap merek dalam aliansi strategis hal yang demikian berkontribusi pada identitasnya sendiri untuk menghasilkan merek yang melebur dengan dukungan logo unik, pengenal merek dan skema warna.

Mengapa perusahaan menjalankan cobranding?

Cobranding dikerjakan untuk menggabungkan daya pasar, kesadaran merek, asosiasi positif, dan daya dua merek atau lebih untuk “memaksa” konsumen membayar premi yang lebih besar bagi mereka.

Cobranding juga ialah taktik yang bermanfaat untuk banyak bisnis yang berkeinginan meningkatkan basis pelanggan, profitabilitas, pangsa pasar, loyalitas pelanggan, citra merek, poin yang dinikmati, dan penghematan tarif.

Jadi dalam cobranding akan digabungkan dua produk dari perusahan berbeda menjadi satu produk baru. Contohnya Chitato Rasa Indomie Goreng.

Produk baru itu disebut produk co-branded. Produk ini lebih terbatas dalam hal audiens ketimbang produk korporat berstandar tunggal. Gambar yang disampaikannya lebih spesifik sehingga perusahaan wajib menentukan apakah co-branding bisa menciptakan manfaat atau tak.

Perusahaan wajib memilih mitra cobranding-nya dengan betul-betul hati-hati. Di satu sisi, perusahaan bisa mendapat manfaat dari kekerabatan dengan merek lain, namun di sisi lain ada juga risiko.

Taktik yang bagus yaitu dengan pelan meluncurkan produk atau layanan co-branded sebelum mempublikasikan dan mempromosikannya, sehingga memberikan waktu terhadap pasar untuk mengenalinya.

Beda Cobranding dengan Comarketing

Sedangkan terdengar mirip, cobranding dengan comarketing yaitu taktik bisnis yang berbeda.

Memang keduanya ialah konsep serupa yang melibatkan kemitraan antara merek yang berupaya untuk meningkatkan upaya pemasaran, namun berbeda seputar bagaimana mengeksekusinya.

Co-marketing menyelaraskan upaya pemasaran dari dua mitra, namun tak menciptakan penciptaan produk atau layanan baru.

Sementara co-branding, menurut desain, didasarkan pada penciptaan produk atau layanan baru.

Taktik Co-branding

Berdasarkan spesialis pemasaran dan merek, ada empat taktik co-branding yang berbeda:

1. Penetrasi Pasar

Penetrasi pasar meruoakan taktik konservatif yang berupaya mempertahankan pangsa pasar yang ada dan nama-nama merek dari dua perusahaan yang berpartneran atau bersatu.

2. Merek Global

Taktik merk global yaitu dengan berupaya untuk melayani seluruh pelanggan dengan satu merek bersama global yang ada.

3. Penguatan Merek

Dicontohkan dengan penerapan nama merek baru.

4. Perluasan Merek

Pembuatan nama co-branded baru untuk diaplikasikan cuma di pasar baru.

Taktik co- branding ini disupport oleh dua (atau lebih) pihak yang secara sadar memastikan untuk berkolaborasi pada produk khusus.

Ini juga dapat hasil dari merger atau akuisisi perusahaan sebagai metode untuk mentransfer merek yang berhubungan dengan produsen atau penyedia layanan tenar ke perusahaan dan merek tenar.

Co-branding bisa dipandang lebih dari sekedar nama dan asosiasi merek. Terpenting juga, adanya saling berbagi teknologi dan keahlian, memanfaatkan keunggulan unik dari masing-masing rekan branding.

Figur Produk Co-branding

1. Industri Makanan

Taco Bell Doritos Locos Tacos: Makanan khusus yang dioptimalkan bersama oleh Yum! Brands, Inc. dan si kecil perusahaan PepsiCo, Frito-Lay, Inc.

2. Perbankan

Kartu Citi AAdvantage: Kartu kredit Citi yang menciptakan skor perjalanan mengaplikasikan American Airlines dengan pembelian yang memenuhi persyaratan.

3. Pabrik

Nike +: Kemitraan Nike Inc dan Apple Inc yang sudah mengaitkan teknologi pelacakan kegiatan dalam kelengkapan atletik dengan aplikasi iPhone dan Apple Watch.

4. Teknologi

Android Jellybean 4.3 : Google mengkaitkan nama salah satu versi Android-nya dengan nama produk Jellybean yang mempunyai variasi makanan ringan.

Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
bisnis